Kamis, 19 Maret 2009

Membuat BeTwin

Dasar Teori Betwin
Betwin adalah teknologi komputer yang unik, diperuntukkan untuk sistem aplikasi komputer instansi atau layanan umum, seperti warnet, lab. multimedia lembaga pendidikan/ dakwah, fasilitas komputer LPK atau yang semacamnya. Keunikan aplikasi sistem ini adalah karena 1 CPU komputer bisa diekspan jadi 5 user hanya dengan menambah monitor, keyboard dan mouse. Setiap monitor/ user bisa berfungsi layaknya 1 paket unit komputer mandiri, masing-masing user/ monitor bisa mengakses data yang sama atau berbeda tanpa saling mengganggu yang lainnya. Dengan sistem ini investasi pengadaan, maintenance, dan operasional komputer bisa HEMAT 50% - 80%.

BeTwin 2000/ XP adalah sebuah software yang menyediakan user untuk secara serempak dan secara bebas bersamaan menjalankan personal Komputer dengan sistem operasi windows 2000 Profesional, Windows XP Profesional (32 bit). Pasang Video Adapter (Video card) untuk menghubungkan monitor, install driver Video card, pasang USB Mouse, USB Keyboard, dan USB Speaker secara bebas, install software BeTwin 2000/XP dengan sedikit konfigurasi dan selesailah sudah. Tambahan Video card, monitor, mouse dan USB speaker dapat diinstall untuk mendukung kumpulan user.

Keunggulan Produk
Produk Betwin ini memiliki banyak kelebihan-kelebihan diantaranya :
a.Hemat 50-80% untuk investasi dana pengadaan hardware dan software.
b.Hemat hingga 70% penggunaan listrik.
c.Hemat hingga 73% biaya maintenance/ perawatan dan upgrade.
d.Hemat hingga 80% biaya lisensi OS/ software aplikasi original, karena 1 OS untuk 5 user.
e.Spesifikasi teknik tinggi dan speed akses setiap user mengikuti server.
f.Pengaturan tempat lebih fleksibel karena tidak membutuhkan space luas.
g.Penanganan trouble shooting dan keamanan dari virus lebih terjamin karena tersentral pada 1 CPU.

Bahan
Berikut ini beberapa bahan yang dibutuhkan untuk membuat BeTwin:
No Nama Bahan Spesifikasi
1. Monitor Segala Merk 2 Buah
2. CPU lengkap Pentium III 1 Buah
3. Memory 512 Mb 1 Buah
4. VGA PCI 4 Mb 1 Buah
5. USB Hub Segala Merk 1 Buah
6. Keyboard Segala Merk 1 Buah
7. Mouse Segala Merk 1 Buah
8. Casing Segala Merk 1 Buah
9. CD-ROM Segala Merk 1 Buah
10. Harddisk 40 Gb 1 Buah

Alat
1.Obeng (+) dan (-)
2.Pinset

download software BeTwin di www.thinsoftinc.com

1.Langkah Kerja
Dalam pembuatan BeTwin, kita harus mengerti langkah – langkah yang harus kita lakukan diantaranya :
1.Setelah penginstallan Windows XP selesai, matikan komputer kemudian pasang VGA PCI pada Motherboard, tunggu sampai komputer mendeteksi VGA tersebut. Setelah terdeteksi komputer akan merestar. Lalu masuk ke Device Manager untuk mengecek VGA sudah terdeteksi atau belum. Pasang kabel monitor ke port VGA, kemudian aktifkan monitor untuk Station yang belum aktif dengan masuk ke klik kanan Display Properties, pilih Setting, klik pada gambar komputer nomor 2, atur Screen resolution dan beri tanda cek pada Extend my Windows desktop onto this monitor, kemudian klik OK.

2.Setelah semua monitor aktif dan menampilkan gambar layar windows, lakukan instalasi USB Hub. Colokkan kabel USB Hub pada port USB, tunggu sampai USB Hub itu terdeteksi di Device Manager.
3.Setelah USB HUB tersebut terdeteksi oleh komputer, tancapkan satu persatu kabel Keyboard USB, tunggu agar terdeteksi di Device Manager. Berikutnya, tancapkan kabel USB Mouse pada USB HUB, tunggu hingga terdeteksi oleh komputer. Setelah itu Keyboard dan mouse dicoba apakah berjalan dengan baik atau tidak. Bila mouse dapat digerakkan ke segala arah dan pointer muncul di monitor satunya lagi, berarti mouse sudah berjalan dengan baik.
4.Langkah selanjutnya adalah Instalasi software BeTwin.
Double klik pada ikon BeTwin Setup.exe
Kemudian muncul gambar preparing to install.

Selanjutnya klik Next untuk memulai installasi

Selanjutnya akan muncul kotak License Agreement. Klik Yes. Lalu Next

Pastikan file-file setup tersimpan di C:\Program Fies\BeTwin\ .. klik Next.

Kemudian proses Installasi software BeTwin dimulai. Tunggu beberapa saat agar proses Install selesai.

Installasi selesai, beri tanda cek “Run Configuration Wizard”.Klik Next.

Proses Installasi selesai, pilih “Yes, I want to restart my computer now” lalu klik Finish. Komputer akan melakukan restart.

Sofware BeTwin telah terinstall di komputer berikut Iconnya di desktop.

5.Pembuatan User Account
Pembuatan User Account ini adalah untuk memunculkan Windows pada monitor yang satunya lagi agar terhubung dengan CPU. Adapun langkah-langkahnya :
Klik Start Control PanelUser Account Create a new account. Lalu beri nama User baru tersebut, misalnya KOM 1. Klik Next.

Pada Pick an account pilih “Limited”. Klik Create Account.

Kemudian beri password untuk pengamanan.

6.Set Konfigurasi
Setelah membuat User Account , langkah selanjutnya adalah mengatur atau mengkonfigurasi BeTwin. Double klik pada icon BeTwin. Kemudian muncul Betwin Registration, klik Register Later.

Kemudian kita akan melakukan penambahan Station, dengan cara klik menu UsersUsers ConfigurationAdd station. Beri nama misalnya Station 1.


Selanjutnya adalah Login Configuration, masukkan Default username dan passwordnya

Kemudian langkah berikutnya adalah Hardware Configuration. Pindahkan hardware Host pada space kosong disebelahnya dengan meng-klik hardware yang akan kita pindah lalu klik panah ke kiri “<<”.

Kemudian setelah konfigurasi hardware selesai, muncul kotak dialog “Station hardware changed. Restart Windows now?” Klik oke.

Setelah komputer menyala, kembali masuk ke BeTwin Center. Sekarang kita aktifkan Application Compability

Langkah berikutnya lakukan Set secure Shutdown. Klik OptoinsSet Secure Shutdown ... Pilih “Only Administrators can shutdown the system”. Klik Update

Kemudian pilih Options lagi – Set Shutdown Messages. Hal ini bertujuan agar ketika kita mematikan atau shut down dari komputer host, akan muncul pesan “System is shutting down in 60 seconds” dan pastikan Send popup messages... diberi tanda cek list.

Selanjutnya adalah melakukan Set Configuration. Klik OptionsSet Configuration ... pilih Deactive BeTwin (Original Configuration), lalu klik Update. Setelah itu komputer akan melakukan restart kembali.

2.Proses Crack dan Registrasi BeTwin
Proses konfigurasi BeTwin sudah selesai. Sampai di sini komputer sudah bisa digunakan. Jangan lupa untuk menginstall program-program yang lain seperti Microsoft Office, Anti Virus Security, dan program-program penting lainnya.
Betwin yang sudah jadi ini adalah versi demonya (7 hari). Agar BeTwin dapat digunakan terus menerus, kita perlu meregistrasi (crack) sofware BeTwin yang telah selesai di konfigurasi. Namun sebelum melakukan proses crack, pastikan semua hardware terdeteksi oleh komputer dan jangan lupa untuk mengkopi seluruh file yang ada pada folder keygen ke folder C:\Program Files\Betwin. Berikut cara melakukan crack :
Masuk ke Command prompt. Dengan command prompt masuklah ke C:\program files\ betwin. Kemudian ketikkan :
Keygen-r
Maka beTwin akan di force untuk diregister 1 client, kemudian ketikkan lagi:
Keygen-u 5
Maka Lisensi crack akan valid untuk 5 user.


Setelah proses crack selesai, maka notifikasi demo untuk 2 jam akan hilang. Dengan catatan jangan pernah masuk ke system konfigurasi BeTwin lagi, atau clien akan mati. Untuk lebih amannya, hapus semua shorcut BeTwin atau install deepfreeze.

Minggu, 15 Februari 2009

Sejarah Asal mula nama Klaten

Ada dua versi yang menyebut tentang asal muasal nama Klaten. Versi pertama mengatakan bahwa Klaten berasal dari kata kelati atau buah bibir. Kata kelati ini kemudian mengalami disimilasi menjadi Klaten. Klaten sejak dulu merupakan daerah yang terkenal karena kesuburannya.

Versi kedua menyebutkan Klaten berasal dari kota Melati. Kata Melati kemudian berubah menjadi Mlati. Berubah lagi jadi kata Klati, sehingga memudahkan ucapan kata Klati berubah menjadi kata Klaten. Versi ke dua ini atas dasar kata-kata orangtua sebagaimana dikutip dalam buku Klaten dari Masa ke Masa yang diterbitkan Bagian Ortakala Setda Kab. Dati II Klaten Tahun 1992/1993.

Melati adalah nama seorang kyai yang pada kurang lebih 560 tahun yang lalu datang di suatu tempat yang masih berupa hutan belantara. Kyai Melati Sekolekan, nama lengkap dari Kyai Melati, menetap di tempat itu. Semakin lama semakin banyak orang yang tinggal di sekitarnya, dan daerah itulah yang menjadi Klaten yang sekarang.

Dukuh tempat tinggal Kyai Melati oleh masyarakat setempat lantas diberi nama Sekolekan. Nama Sekolekan adalah bagian darinama Kyai Melati Sekolekan. Sekolekan kemudian berkembang menjadi Sekalekan, sehingga sampai sekarang nama dukuh itu adalah Sekalekan. Di Dukuh Sekalekan itu pula Kyai Melati dimakamkan.

Kyai Melati dikenal sebagai orang berbudi luhur dan lagi sakti. Karena kesaktiannya itu perkampungan itu aman dari gangguan perampok. Setelah meninggal dunia, Kyai Melati dikuburkan di dekat tempat tinggalnya.

Sampai sekarang sejarah kota Klaten masih menjadi silang pendapat. Belum ada penelitian yang dapat menyebutkan kapan persisnya kota Klaten berdiri. Selama ini kegiatan peringatan tentang Klaten diambil dari hari jadi pemerintah Kab Klaten, yang dimulai dari awal terbentuknya pemerintahan daerah otonom tahun 1950.

Apem disebar, pencopet beraksi



Ribuan warga dari berbagai daerah berdesak-desakan memperebutkan apem yang disebarkan pada acara tradisional Yaqowiyu, di lapangan sekitar Makam Ki Ageng Gribig, Jatinom, Klaten, Jumat (13/2).

Rangkaian kegiatan Yaqowiyu yang dimulai sejak sepekan lalu, diakhiri dengan pelaksanaan sebaran apem hasil swadaya masyarakat Jatinom.
Pada acara puncak tersebut, ribuan warga mulai mendekati sebuah menara yang berada persis di tengah lapangan.

Berdasarkan pantauan Espos, setelah salat Jumat berakhir atau sekitar pukul 13.00 WIB kerumunan warga semakin membludak.
Mereka bersiap-siap meraup apem sebanyak-banyaknya yang masih didoakan oleh peragan, atau tokoh yang memerankan Ki Ageng Gribig beserta sahabat-sahabatnya.
Penyebar apem yang memakai surban dan jubah putih tersebut mulai melemparkan apem dari genggaman mereka ke pengunjung.

Sedikit demi sedikit, apem yang jumlahnya lebih dari 80.000 buah tersebut disebar dari atas menara. Untuk meraih apem-apem tersebut, sebagian pengunjung sampai harus loncat-loncat agar tidak kedahuluan pengunjung lain.
Bukan hanya itu, kerumunan warga yang tidak bisa dibendung tersebut menyebabkan kondisi di sekitar menara saling berdesak-desakan.

Begitu juga di jalan masuk dan tangga masuk ke lapangan. Warga hilir mudik berusaha untuk mendekat ke lokasi di sekitar menara untuk meraih apem yang dianggap bisa mendatangkan berkah dan keselamatan dalam kehidupan mereka.
Makanan yang berbentuk bulat tersebut menurut cerita warga setempat, Budi, adalah oleh-oleh Ki Ageng Gribig dari tanah suci Mekah.
"Sembari menyiarkan ajaran agama, Ki Ageng Gribig memperlihatkan apem yang ia bawa dari Mekah. Waktu itu Ki Ageng Gribig hanya bawa tiga biji saja sehingga dijadikan rebutan," terang Budi.

Karena terlalu fokus untuk merayah apem, sebagian pengunjung menjadi lalai mengawasi barang-barang berharga mereka. Kondisi tersebut rupanya dimanfaatkan para pencopet untuk melancarkan aksi liciknya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos di Mapolsek Jatinom, setelah acara berakhir hingga pukul 15.00 WIB, tercatat ada tiga warga yang melaporkan kehilangan handphone (HP).

warung apung - Rowo Jombor


Bagi masyarakat Klaten dan sekitarnya tentu sudah tahu dengan Rawa Jombor di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten. Selama ini Rawa Jombor sudah dikembangkan obyek wisata unggulan di Kabupaten Klaten.

Bagi masyarakat Klaten dan sekitarnya tentu sudah tahu dengan Rawa Jombor di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten. Selama ini Rawa Jombor sudah dikembangkan obyek wisata unggulan di Kabupaten Klaten. Karena sekarang di Rawa Jombor tumbuh menjadi kawasan ekonomi yang cukup menjanjikan. Bahkan, kini tingkat ekonomi warga sekitar terus membaik berkat berkembangnya Rawa Jombor yang sekarang menjadi kawasan wisata potensial. Semua itu berkat adanya warung apung yang kini jumlahnya ada lebih 20 warung apung. Dulu sekitar tahun 1995 kawasan ini belum maju seperti sekarang.

Warung apung yang pertama kali didirikan adalah Warung Apung Ilham. Pendirian warung apung ini semula mencontoh warung apung di Waduk Serba Guna Gadjah Mungkur, Wonogiri. Setelah ada prospek bisnis yang menjanjikan maka dari tahun ke tahun jumlah warung apung terus bertambah. Pada hari Raya Idul Fitri dan puncaknya Syawalan warung apung banyak dikunjungi warga. Pengelola warung apung pun berpikir otak agar warungnya banyak dikunjungi warga. Ada yang menyuguhkan tontonan organ tunggal dengan sederet penyanyi secara gratis.

Juga ada yang menyediakan aneka mainan anak-anak seperti bebek-bebekan. Jika ditengok ke belakang, sebelum ada usaha warung apung perekonomian di wilayah Desa Krakitan, Kecamatan Bayat ini sangat minim sekali. Namun setelah muncul usaha warung apung, perekonomian masyarakat meningkat dan hasilnya sangat memuaskan. Usaha ini bisa membantu para pengangguran yang sampai sekarang belum mendapatkan pekerjaan. Seperti usaha yang dilakoni Pak Pekik dan Pak Sadikan, pegelola warung apung yang diberi nama Pondok Roso No 17. Warung apung ini sudah ada kurang lebih sejak sepuluh tahun yang lalu. Dari usaha warung apung dan pemancingan ini bisa membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Krakitan pada khususnya.

Selain itu, menurut mereka, tempat ini juga merupakan salah satu obyek wisata yang ada di Klaten. “Sambil refreshing dan menikmati pemandangan yang indah di warung apung, para pengunjung bisa menikmati hidangan yang disajikan dari warung apung kami. Sudah hampir tujuh tahun kami merintis usaha ini. Dari usaha ini, bisa meningkatkan pendapatan perekonomian,” akunya. Di Pondok Roso ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas diantaranya, musholla, toilet, kamar mandi, arena bermain anak-anak, bebek obel, orgen tunggal dan semua ini gratis.

Biasanya, kalau ramai itu pas hari Minggu atau tanggal merah dan waktu liburan sekolah. “Mereka yang datang dalam jumlah besar biasanya pesan tempat terlebih dahulu. Biasanya dalam acara syukuran, kelulusan, arisan keluarga dan sebagainya. Masalah harga di sini cukup terjangkau,” ungkapnya. Pekik menyampaikan, menu yang disuguhkan di warungnya ini pun cukup istimewa. Namun jika ada pengunjung yang datang dan minta menu yang lain dan tidak tercatat dalam daftar menu, kami akan melayani dan membuatkannya,” tegasnya. Menurut Pekik, pengunjung yang datang itu dari segala penjuru. Dari Jogja, Boyolali, Sukoharjo, Solo, Jakarta dan lain-lain. “Apalagi jika waktu lebaran. Kan banyak orang yang mudik pulang kampung.

Jadi mereka menyempatkan untuk refreshing bersama keluarga,” paparnya. Pekik menjelaskan, warung apung ini nisa muat sampai 1.200 orang. “Soal omset, jika hari biasa, dari Senin sampai Sabtu bisa mencapai Rp 1-4 juta. Sedangkan jika hari Minggu, mencapai Rp 12 juta. Maka dari itu, khusus hari Minggu, saya menambah jumlah karyawan kami sebanyak 50 orang. Saya berharap semoga usaha ini tetap jaya,” pintanya. Warung Ilham juga cukup menjanjikan, karena setelah berkembang saat ini juga membuka cabang di tengah Kota Klaten.

Dengan adanya warung apung kini kawasasn Obyek Wisata Rawa Jombor menjadi obyek wisata kuliner yang menawarkan banyak aneka jenis ikan mulai ikan lele, ikan gurameh dan jenis ikan lainnya. Bahkan, warga yang berwisata di Rawa Jombor dapat memesan ikan dalam jumlah besar baik ikan bakar atau ikan goreng untuk oleh-oleh. Oleh : Arison

saparan eui....sebaran apem


Secara etimologis, sinkretisme berasal dari perkataan syin dan kretiozein atau kerannynai, yang berarti mencampurkan elemen-elemen yang saling bertentangan.
Adapun pengertiannya adalah suatu gerakan di bidang filsafat dan teologi untuk menghadirkan sikap kompromi pada hal-hal yang agak berbeda dan bertentangan (M Darori Amin, 2000:93).

Sebelum kedatangan Islam di Jawa, agama Hindu, Budha dan kepercayaan asli yang berdasarkan animisme dan dinamisme telah berakar di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, dengan datangnya Islam, terjadi pergumulan antara Islam di satu pihak, dengan kepercayaan-kepercayaan yang ada sebelumnya di pihak lain. Akibatnya, muncul dua kelompok dalam menerima Islam. Pertama menerima Islam secara total dan meninggalkan kepercayaan-kepercayaan lama.

Dalam masalah ini, Drewes telah meneliti ulang tiga buah manuskrip lama yang berasal pada abad ke-15 atau ke-16. Ketiga manuskrip tersebut menunjukkan tentang Islam ortodoks yang dapat diterima oleh semua pihak di kalangan umat Islam. Yang kedua adalah mereka yang menerima Islam, tetapi belum dapat melupakan ajaran-ajaran lama (M Durori Amin, 2000). Oleh karena itu, mereka mencampuradukkan antara kebudayaan dan ajaran-ajaran Islam dengan kepercayaan-kepercayaan lama.

Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa, dapat dijumpai tulisan-tulisan, tradisi dan kepercayaan yang tercampur di dalamnya antara aspek-aspek dari ajaran Islam dengan unsur-unsur kepercayaan lama.
Sebagaimana telah disebutkan di atas, Islam yang berkembang di Indonesia mula-mula adalah Islam sufi (mistik), yang salah satu ciri khasnya adalah bersifat toleran dan akomodatif terhadap kebudayaan dan kepercayaan setempat, yang dibiarkan eksis sebagaimana semula, hanya kemudian diwarnai dan diisi dengan ajaran-ajaran Islam.

Dengan demikian, islamisasi di Jawa lebih bersifat kontinuitas apa yang sudah ada dan bukan perubahan dalam kepercayaan dan praktik keagamaan lokal (Azzumardi Azra, 1994:35).
Upacara ritual Saparan/Yaqowiyu di Klaten merupakan tradisi yang tidak dihilangkan oleh ulama/mubalig, tetapi dibiarkan berlanjut dengan diwarnai dan diisi dengan unsur-unsur dari agama Islam.

Dari beberapa pendapat di atas, sikap dan perilaku keagamaan sebagian masyarakat Jawa sangat sinkretis, tampak pada prosesi ritual Saparan atau Yaqowiyu. Pada upacara tradisi Yaqowiyu yang dilaksanakan di Jatinom, Klaten, unsur-unsur animisme dan dinamisme tampak pada benda-benda sajen maupun benda-benda yang mempunyai kekuatan magis seperti kue apem.

Sejarah ritual ini berawal dari pembagian kue apem oleh Ki Ageng Gribig pada 15 Safar 1511 H. Pada waktu itu, Ki Ageng Gribig baru saja pulang dari Mekah setelah menunaikan rukun Islam yang kelima dan membawa oleh-oleh kue apem dan segumpal tanah liat dari Arafah.

Syiar Islam
Dia juga membawa oleh-oleh berupa tiga buah roti gimbal yang masih hangat, untuk dibagi-bagikan kepada tetangga dan sanak saudara yang ada. Mereka berkumpul untuk mendengar cerita dan wejangan ilmu dari dia. Sebelum mereka pulang, beliau membagi oleh-oleh tadi secara merata. Tetapi oleh-oleh tadi ternyata tidak mencukupi untuk semua yang hadir. Oleh karena itu disuruhlah isterinya untuk memasak kue tadi menjadi lebih banyak agar semua yang hadir mendapat oleh-oleh.

Penyebaran apem dilakukan Ki Ageng Gribig seusai Salat Jumat. Sebelum oleh-oleh dibagikan kepada para tetangga, dia memanjatkan doa lebih dahulu agar mendapat berkah. Baru setelah itu apem tersebut disebarkan kepada para kerabat dan tetangga yang jumlahnya banyak.

Sikap toleran dan akomodatif terhadap kepercayaan dan budaya setempat, di satu sisi memang dianggap membawa dampak negatif, yaitu sinkretisasi dan pencampuradukan antara Islam di satu sisi dengan kepercayaan-kepercayaan lama di lain pihak, sehingga sulit dibedakan mana yang benar-benar ajaran Islam dan mana pula yang berasal dari tradisi.

Namun aspek positifnya, ajaran-ajaran yang disinkretiskan tersebut telah menjadi jembatan yang memudahkan masyarakat Jawa dalam menerima Islam sebagai agama mereka yang baru. Sebaliknya ajaran-ajaran tersebut memudahkan kalangan pesantren untuk mengenal dan memahami pemikiran dan budaya Jawa, sehingga memudahkan mereka dalam mengajarkan dan menyiarkan Islam kepada masyarakat Jawa.

Demikianlah, pergumulan antara Islam di satu pihak dengan tradisi dan budaya Jawa pra-Islam di pihak lain. Menolak semua tradisi dan budaya Jawa pra-Islam bagi masyarakat muslim adalah suatu kemustahilan. Sebagai anggota masyarakat Jawa, mereka terkait dengan norma dan tradisi yang berlaku. Namun, menerima semua tradisi Jawa dengan tanpa seleksi adalah langkah yang bertentangan dengan prinsip-prinsip keagamaan yang mengharuskan adanya seorang rasul yang ditugaskan untuk mengajarkan risalah dan meluruskan tradisi agar tidak terjerumus dalam bidah.

Hal ini terjadi karena ada adat atau tradisi yang bertentangan dengan ajaran Islam. Selagi hal ini tidak bertentangan dengan ajaran Islam, para ulama tidak mempermasalahkan untuk mengadopsinya. - Oleh : Muh Fajar Shodiq, Dosen STAIN Surakarta

Minggu, 11 Januari 2009

Perkembangan pendidikan di indonesia pada saat ini

Secara umum hasil pendidikan yang telah dicapai melalui institusi pendidikan formal belum dapat memuaskan semua pihak terutama para pemerhati pendidikan (stakeholder). Hal ini disinyalir karena masih banyak ketimpangan yang terjadi khususnya sistem pendidikan di tanah air. Ace Suryadi (Kompas, 25 Januari 2002) mengakui bahwa sistem pendidikan sekarang ini masih belum menunjukkan kemampuan life skill yang diinginkan.

Disamping itu pondasi pendidikan secara nasional masih lemah. Pelajaran yang diajarkan dalam kurikulum kita belum banyak mengandung basic learning skills.
Dari sisi lain ternyata hasil pendidikan kita masih sangat rendah dari segi mentalitas. Hal ini didasari oleh pidato Mantan Presiden Republik Indonesia Megawati Soekarno Putri yang mengatakan bahwa mentalitas bangsa Indonesia tertinggal dibanding negara-negara lain, termasuk dengan negara tetangga terdekat sekalipun.

Masalah ini pada gilirannya bermuara pada rendahnya kadar disiplin sosial bangsa sehingga berdampak negatif terhadap kegiatan dan hasil-hasil pembangunan. Lebih lanjut dikemukakan bahwa kemampuan dan kecerdasan memang telah mampu mengantar Indonesia pada tingkat kehidupan dan kemajuan seperti sekarang ini. Namun saat yang bersamaan, dengan jujur harus kita akui bahwa sikap mental kita ternyata belumlah tumbuh sebanding dengan kemajuan fisik dan material yang kita capai (Kompas, 3 Mei 2001).
Selain kenyataan di atas, persoalan mutu pendidikan Indonesia ternyata terburuk di Asia tenggara. Dalam Rakor Kesra terbatas yang diikuti empat Menteri Kabinet Gotong-Royong pada Kamis, 28 Maret 2001 di Jakarta, menyepakati, kondisi mutu pendidikan nasional dewasa ini paling buruk di Asia Tenggara. Jusuf Kalla menyatakan kondisi mutu SDM Indonesia sangat memprihatinkan di Asia. Dalam persaingan dengan negara lain, ibaratnya kita hanya mampu bersaing pada tingkat kuli dan pembantu rumah tangga (PRT).

Ini karena sistem pendidikan kita yang keliru dan harus ada pembenahan pada proses belajar-mengajar yang tidak benar. Beliau mengatakan lebih lanjut, mengapa kita terpuruk?, karena kita tidak mau belajar, sebab selama ini yang belajar atau tidak, prestasinya dianggap sama. Belajar atau tidak, waktu ujian lulus semua. Sementara Mantan Mendagri Hari Sabarno, mengemukakan keterpurukan sistem pendidikan nasional memperburuk kualitas SDM Indonesia, itulah sebabnya, pendidikan perlu terobosan untuk melihat kembali tujuan pendidikan nasional, yakni menyiapkan kualitas SDM yang handal baik intelektual, integritas pribadi, maupun kualitas fisik. Mantan Mendiknas Malik Fajar mengungkapkan bahwa jangan ada kompromi apapun dalam dunia pendidikan. Saatnya kita kedepankan integritas moral baik guru maupun masyarakat.

Masalah lain yang masih tetap menjadi hangat dibicarakan adalah mengenai bentuk kurikulum, Siskandar, (Kompas, 16 April 2001), mengemukakan bahwa kurikulum merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling banyak mendapat perhatian. Bahkan ada yang menganggap kurikulum sebagai salah satu faktor yang amat menentukan keberhasilan belajar siswa. Pada hal faktor keberhasilan lainnya juga ditentukan oleh guru, sarana dan prasarana pendidikan, serta manajemen sekolah. Siskandar mengakui bahwa kurikulum pendidikan tahun 1994 mempunyai banyak kelemahan yang harus diperbaiki.

Kelemahan tersebut adalah beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran. Jangankan terkait dengan aplikasi kehidupan sehari-hari, materi pelajaran yang adapun banyak yang terlalu sukar dan kurang relevan dengan tingkat perkembangan berpikir siswa. Kelemahan lain kurikulum itu bersifat popularitas dengan memberlakukan satu sistem pendidikan untuk semua siswa di seluruh tanah air. Padahal, potensi, aspirasi dan kondisi lingkungannya sangat beragam.

Selain beberapa persoalan di atas, dalam buku pegangan berjudul Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (life skill) melalui pendekatan Broad-Based Education (BBE) yang disusun oleh Tim Broad-Based Education Depdiknas Januari 2002, menyebutkan bahwa persoalan nasional yang dihadapi bangsa indonesia dalam rangka peningkatan kualitas SDM saat ini masih sulit dipecahkan, terutama yang berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut :

1) Terjadinya perubahan manajemen pemerintahan di Indonesia dari Sistem Sentralistik menjadi Otonomi Daerah. Kondisi ini memerlukan dukungan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kemampuan teknis produktif maupun manajerial, dengan harapan mampu mempercepat roda perekonomian rakyat dan meningkatkan pendapatan daerah.

2) Sistem pendidikan yang selama ini diterapkan belum dapat menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing di pasar bebas. Hal tersebut banyak ditunjukkan dari penelitian badan–badan Internasional yang hasilnya sangat tidak menggembirakan, bahwa Indonesia selalu mendapat nomor yang terbawah bahkan dibawah negara tetangga seperti Vietnam.

3) Banyak lembaga yang menyelenggarakan pendidikan umum (SMA dan yang sederajat ) ternyata kurang mendukung tuntutan dunia usaha dan industri akan tenaga kerja, sehingga tamatannya meningkatkan angka pengangguran.

4) Tingginya potensi tidak melanjutkan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan.

Data statistik pendidikan tahun 2003 menunjukkan bahwa jumlah tamatan yang tidak melanjutkan dari SLTP ke Sekolah Menengah (SMA) 34,40%, dan SMA ke Perguruan Tinggi (PT) 88,4%. Angka tersebut terus meningkat hingga pada tahun 2007. Hal ini tentunya cukup mengkhawatirkan karena sebagian besar dari mereka masuk ke pasar kerja tanpa memiliki kompetensi yang memadai dan sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja.

Berdasarkan beberapa pernyataan tentang kondisi pendidikan di tanah air seperti yang telah disebutkan di atas, maka langkah kongkrit yang harus segera mendesak untuk dilakukan adalah melaksanakan apa yang disebut dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang didalamnya terdapat esensi yang paling utama yaitu memberikan kecakapan/keterampilan hidup (life skill) bagi para siswa agar nantinya mereka dapat menguasai ilmu pengetahuan/teknologi serta memiliki iman dan taqwa, memiliki daya nalar yang tinggi, kritis, inovatif dan kreatif. Dan pada akhirnya tamatan pendidikan tersebut akan menjadi aset terbesar dalam pembangunan bangsa dan negara bahkan yang lebih penting lagi mereka dapat hidup mandiri dan mampu berdiri di atas kaki sendiri, membiayai hidupnya dan keluarga serta bermanfaat terhadap lingkungannya. (dari berbagai sumber)

Jumat, 02 Januari 2009

Memajukan Pendidikan Islam Kita Perlu Belajar dari Masa Lampau

Sejarah pendidikan Islam erat kaitannya dengan sejarah Islam, karena proses pendidikan Islam sejatinya telah berlangsung sepanjang sejarah Islam, dan berkembang sejalan dengan perkembangan sosial budaya umat Islam itu sendiri. Melalui sejarah Islam pula, umat Islam bisa meneladani model-model pendidikan Islam di masa lalu, sejak periode Nabi Muhammad SAW, sahabat dan ulama-ulama sesudahnya. Alih-alih sejarah menyebut bahwa sebelum muncul sekolah dan universitas, sebagai lembaga pendidikan formal, dalam dunia Islam sesungguhnya sudah berkembang lembaga-lembaga pendidikan Islam non formal, diantaranya adalah masjid.

Masjid pada masa Nabi bukan hanya sebagai tempat ibadah, tapi juga sebagai tempat “menyiarkan” ilmu pengetahuan pada anak-anak dan orang-orang dewasa, disamping sebagai tempat peradilan, tempat berkumpulnya tentara dan tempat menerima duta-duta asing. Bahkan di masa Dinasti Umayyah dan Dinasti Abbasiyah, masjid yang didirikan oleh penguasa umumnya dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas pendidikan seperti tempat belajar, ruang perpustakaan dan buku-buku dari berbagai macam disiplin keilmuan yang berkembang pada saat itu. Sebelum al-Azhar didirikan di Kairo, sesungguhnya sudah banyak masjid yang dipakai sebagai tempat belajar, tentunya dengan kebijakan-kebijakan penguasa pada saat itu.

Kemajuan Pendidikan Islam Masa Lampau

Islam mengalami kemajuan dalam bidang pendidikan, terutama pada masa Dinasti Abbasiyah. Pada saat itu, mayoritas umat muslim sudah bisa membaca dan menulis dan dapat memahami isi dan kandungan al-Quran dengan baik. Pada masa ini murid-murid di tingkat dasar mempelajari pokok-pokok umum yang ringkas, jelas dan mudah dipahami tentang beberapa masalah. “Pendidikan di tingkat dasar ini diselenggarakan di masjid, dimana al-Quran merupakan buku teks wajib.” Pada tingkat pendidikan menengah diberikan penjelasan-penjelasan yang lebih mendalam dan rinci terhadap materi yang sudah diajarkan pada tingkat pendidikan dasar. Selanjutnya pada tingkat universitas sudah diberikan spesialisasi, pendalaman dan analisa.

Dengan demikian, kurikulum yang dikembangkan dalam pendidikan Islam saat itu, yaitu : pertama, kurikulum pendidikan tingkat dasar yang terdiri dari pelajaran membaca, menulis, tata bahasa, hadist, prinsip-prinsip dasar Matematika dan pelajaran syair. Ada juga yang menambahnya dengan mata pelajaran nahwu dan cerita-cerita. Ada juga kurikulum yang dikembangkan sebatas menghapal Al-Quran dan mengkaji dasar-dasar pokok agama.

Berikut sebuah riwayat yang bisa memberikan gambaran tentang kurikulum pendidikan pada tingkat dasar pada saat itu. Al Mufadhal bin Yazid menceritakan bahwa pada suatu hari ia berjumpa seorang anak-anak laki dari seorang baduwi. Karena merasa tertarik dengan anak itu, kemudian ia bertanya pada ibunya. Ibunya berkata kepada Yazid: “...apabila ia sudah berusia lima tahun saya akan menyerahkannya kepada seorang muaddib (guru), yang akan mengajarkannya menghapal dan membaca Al-Quran lalu dia akan mengajarkannya syair. Dan apabila dia sudah dewasa, saya akan menyuruh orang mengajarinya naik kuda dan memanggul senjata kemudian dia akan mondar-mandir di lorong-lorong kampungnya untuk mendengarkan suara orang-orang yang minta pertolongan...”.

Kedua, kurikulum pendidikan tinggi. Pada pendidikan tinggi, kurikulum sejalan dengan fase dimana dunia Islam mempersiapkan diri untuk memperdalam masalah agama, menyiarkan dan mempertahankannya. Akan tetapi bukan berarti pada saat itu, yang diajarkan melulu agama, karena ilmu yang erat kaitannya dengan agama seperti bahasa, sejarah, tafsir dan hadis juga diajarkan.

Pada Akhirnya: Kita Harus Belajar

Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa kemajuan yang pernah dicapai Islam dalam pendidikan, terutama karena sistem pendidikan Islam yang diterapkan pada saat itu dilakukan secara bertahap. Mengutip pendapat Ibn Khaldun: “Mengajarkan ilmu pengetahuan kepada murid.


Blogspot Templates by youlee_three Dot Com. Powered by Blogger and PDF Downloads